Selasa, 06 Januari 2015

REVIEW NOVEL- RINDU-TERE LIYE

 REVIEW NOVEL RINDU TERE LIYE

Judul        : Rindu
Penulis    : Tere Liye
Penerbit  : Republika
Ukuran   : 13,5 x 20,5 cm
Tebal      : ii + 544 halaman
ISBN      : 978-602-8997-90-4


Tere Liye adalah salah satu penulis yang produktif beberapa tahun belakangan ini. Buku-bukunya banyak dibeli, dan quotes-quotes yang ada di fanspagenya banyak yang menyebarkan. Kali ini, novelnya cukup berbeda dari novel sebelumnya, walau masih ada satu garis yang sama, yaitu tentang keluarga yang sempurna dengan anak-anak perempuan yang lucu. Kebaruan Tere Liye di novel ini ada pada setting. Fokus cerita pada kapal besar di tahun 1938. Kapal yang akan menuju Jeddah, membawa ribuan penumpang yang berhasyrat menunaikan ibadah suci.

ESSAY PENDIDIKAN

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN
 
Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Aspek ketuhanan sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya. Bahan-bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para siswa/mahasiswa.

REVIEW FILEM SANG PEMIMPI

 
 “Jelajahi kemegahan Eropa hingga Afrika yang eksotik! Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne.
Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montequieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban ...." (Sang Pemimpi, hal 13).
Ini adalah sekuel yang ditunggu-tunggu dari salahsatu film terbaik Indonesia, Laskar Pelangi. Andrea Hirata sendiri sampai bilang, film Sang Pemimpi ini ternyata tiga kali lebih bagus dari film Laskar Pelangi! Sang Pemimpi juga dibuat dengan biaya yang lebih besar dari film sebelumnya yaitu mencapai Rp. 12 Milyar (Laskar Pelangi "hanya" Rp 8 Milyar"). 

Selasa, 16 Desember 2014

RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI - ARI WAHYU PANGESTI- 20120720131


 

RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI


Diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh penulisnya sendiri, buku “Laskar Pelangi” menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin Belitung. Anak orang-orang ‘kecil’ yang mencoba memperbaiki masa depan mereka.

SD Muhammadiyah (sekolah penulis ini), tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.

PAI UMY - Metode Pembelajaran yakni Diskusi, tanya jawab .

Minggu, 09 November 2014

 

MAKALAH PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.